1) Pil yang mengandung obat berupa serbuk (padat).
Pil yang mengandung zat berkhasiat yang bersifat oksidator digunakan Adeps Lanae atau Vaselinum
sebagai zat pengikat dan Bolus Alba 100 mg tiap pil sebagai zat
pengisi. Pengunaan Adeps atau Vaselinum adalah kira-kira 1/6 berat zat
padatnya. Caranya menambahkan sedikit-demi sedikit digerus dan ditekan.
2) Pil yang mengandung obat berupa ekstrak kental.
Ekstrak kental direndam dengan Spiritus dilutus atau cairan lain yang digunakan sebagai
ekstrak dan dicampur dengan Liquiritiae Radix. Apabila jumlahnya
sedikit diperlukan Succus Liquiritiae sebagai tambahan zat pengikat 1 g
untuk 30 pil. Apabila jumlah ekstrak kental besar yaitu 1,5 g lebih, kebutuhan Succus Liquiritiae dapat dikurangi, bahkan tidak diperlukan Succus Liquiritiae tapi cukup dibuat dengan Liquiritiae Radix saja,misalnya Valerianae Extractum dan Secalis Cornuti Extractum spissum.
3) PIL DENGAN BAHAN-BAHAN KHUSUS
1. Pil-pil
yang mengandung senyawa Hydrargyrum:dibuat dengan menggerus
hydrargyrum, dengan sama berat Liquiritiae Radix dan air, setelah tidak
terlihat butir hydrargyum maka masa ditambah Liquiritiae Radix dan Succus Liquiritiae secukupnyasampai
mendapat masa pil yang cocok. Bila jumlah Hydrargyrum kecil maka dapat
ditambahkanSuccus dan Liquiritiae Radix dalam perbandingan 1 : 2.
2 Pil
yang mengandung Ferrosi Carbonas dan Ferrosi Iodium:Formula dapat
dilihat di Farmakope Belanda edisi V, untuk pil Ferrosi Carbonas setiap
pil mengandung50 mg dan formula untuk pembuatan 300 pil jadi seluruh formula mengandung 15 g FerrosiCarbonas.
Dibuat dengan mereaksikan Ferrosis Sulfas dengan Natrii Bicarbonas di
atas tangas air.Sebagai pereduksi adalah Mel dan sebagai zat pembasah
gliserin dan air sampai berat tertentu. Halini dimaksudkan agar reaksi pembentukan Ferrosis Carbonas berjalan sempurna yaitu gas CO2 yang terjadi hilang.
3. Pil-pil yang mengandung garam-garam yang dapat menyerap air: Seperti Natrii Iodium sering terjadi penggumpalan hingga sulit dibuat masa pil yang baik. Untuk mencegahnya maka perlu diberi air secukupnya biar larutan setelah itu baru dibuat masa pil.
4. Pil-pil dengan zat-zat higroskopik:
Seperti: Kalii Bromidum, Kalii Iodidum dan Natrii Salicylas supaya digerus halus dan didalam mortar yang panas. Untuk pil yang mengandung zat yang higroskopis sebagai zat pembasah janganmenggunakan Aqua Glycerinata.5.
5. Pil-pil
yang mengandung senyawa yang sangat Higroskopis:Digunakan sebagai
larutan seperti Calcii Bromidum, Calcii Chloridum, Kalii Acetas. Jika
didalam reseptertulis garamnya maka yang diambil sebagai larutannya yang
sebanding :
− Solutio Kalii Acetatis mengandung 331 / 3% Kalii Acetas.
− Solutio Calcii Bromidi mengandung 25% Calcii Bromidum.
− Solutio Calcii Chloridi mengandung 25% Calcii Chloridum.
− Solutio Ferri Chloridi mengandung 75% Ferri Chloridum.
Lrytan tersebut setelah ditimbang diuapkan sampai sisa airnya kira-kira tinggal kurang dari 1 g untuk 30 pil. Harus diingat jangan menguapkan Larutan Ferri Chloridum karena garam Ferrinya akanterurai.6.
6. Pil-pil yang mengandung senyawa Codeinum base dengan garam Ammonium atau Ichtammolum :Karena Codeinum base terhitung mudah larut dalam air dan merupakan base lebih kuat dari garamAmmonium, maka akan bereaksi dan timbul gas NH3 yang bebas serta membuat pil jadi pecah.
7. Pil-pil
yang dapat pecah karena zat-zat yang terkandung dapat bereaksi hingga
menimbulkan gas yang memecah pil. Supaya tidak terjadi jangan
menggunakan zat pembasah air yaitu dengan menggunakan zat pengikat yang
lain.
− Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dengan Acidum Citricum akan menimbulkan gas CO2.
− Pil yang mengandung Meditrenum akan timbul gas CO2 karena terjadi reaksi antara Iodochloroxychinolin Sulfonas dengan Natrii Bicarbonas.
− Pil
yang mengandung Ferrum Reductum atau pulveratum dengan asam seperti
Acidum Cutricumakan bereaksi dan timbul gas H2 yang akan memecah pil.
8. Pil-pil yang mengandung Hydrargyri Cloridum:Akan menghilangkan selaput lendir dari lambung dan usus maka perlu Hydrargyri Chloridum dalamkeadaan yang halus. Untuk itu perlu penambahan Natrii Chloridum untuk memudahkanHydrargryi Chloridum larut dalam air. Penambahan Natrii Chloridum adalah setengah beratSublimat dan dilarutkan dulu dengan air sama berat.
9. Pil-pil
yang mengandung Diphantoinum Natrium:Jangan menggunakan Liquiritiae
Radix tetapi menggunakan Succus Liquiritiae 1 bagian dan Amyilum
3 bagian dan sebagai zat pembasah digunakan Sirupus Simplex. Hal ini
untuk menjaga agar pil lekashancur dalam lambung.
10. Pil-pil yang mengandung Quinini Sulfas:Ada dua macam yaitu yang berwarna colkat dan berwarna putih.
11. Pil-pil
yang mengandung zat pengikat yang bereaksi dengan asam :Seperti
Gentianae Extractum, Succus Liquiritiae dan Liquiritiae Extractum. Bahan
tersebut akan bereaksidengan Ferrum reductum, Ferrum pulveratum yang
menimbulkan gas H2 serta menyebabkan pil menjadi menggelembung dan
pecah. Bahan tersebut akan bereaksi pula dengan Natrii Bicarbonas,
Ferrosi Carbonas yang menimbulkan gas CO2 serta menyebabkan pil menjadi
menggelembung dan pecah. Maka itu Succus Liquiritiae, Liquiritiae Extractum dan Gentianae Extractum harus dinetralkan dulu dengan MgO 50 mg tiap gram Ekstrak dan Succus.
. Pil-pil yang mengandung Ekstrak kering :
a. Aloe
Extractum Aquosum siccum, Rhamni Frangulae Extractum Aquosum siccum,
Rhamni PhursianaeExtractum siccum, Rhei Extractum dapat dibuat pil cukup
dangan Liquiritiae Radix dan zat pembasahAqua Glyserinata.
b. Chinchonae
Extractum siccum dan Colae Extractum siccum memerlukan Succus
Liquiritiae sebagai zat pengikat untuk dapat dibuat masa pil.
c. Pil dengan ekstrak kering supaya dibuat keras jangan lembek agar tidak berubah bentuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar