Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti kelereng mengandung satu atau lebih bahan obat (Moh. Anief, 2008 : 80).
II.2. BERDASARKAN BERATNYA, DIBAGI MENJADI :
1. Pil (bobot 60-300mg, bobot ideal 100-150mg rata2 120 mg).
2. Boli (pil yang beratnya >300mg).
3. Granula (1/3 – 1 grain).
1. Pil (bobot 60-300mg, bobot ideal 100-150mg rata2 120 mg).
2. Boli (pil yang beratnya >300mg).
3. Granula (1/3 – 1 grain).
4. parvul (<>).
II.3. PERSYARATAN PIL DALAM FARMAKOPE
a) Bobot pil ideal antara 100, 150 mg, rata-rata 120 mg. Oleh karena sesuatu hal syarat ini seringkali tidak dapat dipenuhi
b) Syarat
yang diberikan pada semua pil yang dipaparkan dalam farmakope dan yang
dapat dianggap berlaku untuk semua pil-pil, yakni pil-pil setelah
dimasukkan ke dalam asam klorida 0,04N pada 37 derajat dan dikocok-kocok
keras-keras sampai hancur.
c) Pada
waktu penyimpanan bentuknya tidak boleh berubah, tidak begitu keras
sehingga dapat hancur dalam saluran pecernaan, dan pil salut enteric
tidak hancur dalam lambung tetapi hancur dalam usus halus.
d) Memenuhi keseragaman bobot. Timbang 20 pil satu-persatu,hitung bobot rata-rata, penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-rata.
Untuk bobot rata-rata pil
|
Penyimpangan rata-rata
| |
18 pil
|
2 pil
| |
100mg sampai 250 mg
|
10%
|
20%
|
250 mg sampai 500 mg
|
7,5%
|
15%
|
e) Memenuhi
waktu hancur seperti tertera pada compresi yaitu dalam air 36–
38derajat pil selama 15 menit untuk pil tidak bersalut dan 60 menit
untuk pil yang bersalut.
II.4. KEUNTUNGAN SEDIAAN PIL
§ Menutupi rasa obat yang tidak enak.
§ Relatif lebih stabil dibanding sediaan lain yang mudah bereaksi dengan udara dan cahaya.
§ Baik untuk obat yang dikehendaki memberikan aksi yang lambat.
§ Mudah digunakan atau ditelan.
II.5. KERUGIAN SEDIAAN PIL
§ Kurang cocok untuk obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat.
§ Obat tertentu dalam larutan pekat dapat mengiritasi lambung.
§ B.O. Padat volominous dan B.O. Cair dalam jumlah lebih.
II.6. KOMPOSISI DARI PIL
1. Zat aktif
jumlah kecil, harus ditambah massa/diperbesar volume pilnya
2. Zat Tambahan
§ Zat pengisi
Memperbesar volume pil (akar manis/radix liquiritiae, bolus alba, atau bahan lain yang cocok).
Sebaiknya pengisi yang dipilih Radix Liquiritiae terutama pada pil-pil
yang jumlah zatnya sedikit. Jika ada Succus Liquiritiae sebagai zat
pengikat, banyaknya Radix Liquiritiae sekurang-kurangnya dua kali dari
Succus Liquiritiae. Radix Liquiritiae merupakan suatu zat pengisi yang
baik sekali, lebih baik daripada serbuk tumbuh-tumbuhan manapun, karena
Radix Liquiritiae memberikan memberikan suatu massa pil yang kenyal,
yang jika dibuat dengan sejumlah zat pengikat yang tepat akan mudah
pecah di lambung.
§ Zat pengikat
Untuk melekatkan massa pil antara yang satu dengan yang lain (Sari akar manis, Gom akasia, tragakan, campuran bahan tersebut, atau bahan lain yang cocok. Perlu diingat zat pengikat adalah bahan-bahan yang bersifat lengket bila terkena air).
Biasanya
dipakai Succus Liquiritiae dan jumlahnya pada umumnya 2 g untuk 60 pil.
Jumlah ini selalu cukup untuk jumlah zat aktif yang sedikit, tetapi
untuk jumlah zat aktif yang besar, dibutuhkan jumlah Succus Liquiritiae
yang lebih banyak tergantung dari sifat obat yang dibuat massa pil. Pada
pembuatan massa pil, kedalam campuran obat Radix Liquiritiae dan Succus
Liquiritiae harus ditambahkan suatu cairan supaya dapat diperoleh suatu
massa yang homogen yang dapat dikepal. Biasanya dipakai air tetapi
lebih tepat jika dipakai Aqua Glyserinata yaitu suatu campuran yang sama
banyak antara air dan gliserol. Pada waktu massa pil mongering, yang
tertinggal hanya gliserol sehingga didapat suatu pil kering.
Untuk
mencegah lengketnya massa pil pada alat pembuat pil, pada waktu
menggulung dan memotongnya maka massa pil-pil ditutupi dengan zat
penabur, umumnya dipakai lycopodium.
§ Zat pembasah
Digunakan untuk membasahi massa agar dapat dibentuk (Air, gliserol, sirup, madu, campuran bahan tersebut atau bahan lain yang cocok).
§ Zat penabur
Digunakan untuk mencegah sediaan pil yang satu dengan lain tidak melekat (Likopodium atau talk, atau bahan lain yang cocok).
§ Zat penyalut
ditambahkan untuk tujuan tertentu. macam-acam tujuan penyalutan:
1. untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak dari zat aktifnya.
2. Mencegah perubahan/teroksidasinya zat aktif oleh udara.
3. Supaya pil pecah dilambung, karena zat aktif dapat mengiritasi lambung atau zat aktif rusak oleh asam lambung
Contoh : (Perak, balsam tolu, keratin, sirlak, kolodium, salol, gelatin, gula, atau bahan lain yang cocok) (FI Ed III, 1979 : 23).
II.7. TAHAP PERACIKAN PIL
a. PEMBUATAN MASSA PIL
§ Tentukan bobot Bahan Obat untuk 1 pil.
§ Tentukan macam dan jumlah bahan tambahan yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah dan sifat bahan obat.
§ Campur Bahan Obat + pengisi + bahan pengikat + bahan pemecah sesuai aturan.
§ Tambahkan bahan pembasah sedikit-sedikit ke dalam camp digilas kuat ad massa pil yg baik (elastis, tidak lengket di mortir, dan tidak pecah digulung).
b. PEMOTONGAN PIL
§ Massa pilàdibentuk silinder yg panjangnya sesuai jumlah yg akan dibuat sebelumnya pemotong diberi alat penabur dulu
c. PEMBULATAN PIL
§ Potongan massa pil dipindahkan ke alat pembulat pil yg sudah diberi bahan penabur, selanjutnya dibulatkan.
§ Masukkan pil ke wadah melalui lubang yang ada dan dihitung jumlahnya.
d. PENYALUTAN PIL
§ Lakukan penyalutan sesuai dengan jenis bahan penyalut yang digunakan:
PENYALUTAN
Tujuan:
- Melindungi Bahan Obat dari pengaruh lingkungan (salut selaput) garam-garam ferrodisalut tolubalsem.
- Menutupi rasa bahan yg tak enak (salut gula) àkloramfenikol, strychnin.
- Memperbaiki penampilan pil (salut selaput).
Yukon Gold Casino | Welcome Bonus 125 Free Spins
BalasHapusYukon Gold Casino: 100% betting new player 토토사이트목록 offer! You must use bet 뜻 this bonus code: 아르고 캡쳐 SEXWET for $25 샌즈 FREE + 125 CHIPTENAL. Minimum deposit: $10. Welcome Bonus.